Rss Feed

Pentingkah Menulis?


Seberapa Pentingkah Menulis?

Kenapa harus menulis? Apa sih untungnya menulis? Mungkin banyak orang mempertanyakan hal itu. Karena menulis melelahkan dan memeras otak. Padahal dengan menulis justru meningkatkan kinerja otak. Seiring dengan semakin sering otak digunakan maka semakin berkembang pula pemikiran seseorang. Bukankankah dengan membaca saja sudah cukup membuka wawasan kita? Memang benar tapi terkadang kita akan berhenti pada satu pemikiran saja ketika kita tidak menkritisi lebih lanjut apa yang telah kita baca. Berbeda halnya dengan menulis. Dalam dunia  tulis - menulis, kita tak akan dicukupkan dengan satu bahan referensi saja. Kita perlu lebih banyak membaca ,  menyimpulkan serta menyatukan semua kandungan dari referensi tersebut dengan susunan kata yang bisa dicerna dengan baik oleh orang lain. Irene B. Levitt, seorang grafolog Amerika menuturkan “Siapa kamu akan terpampang apa adanya dari tulisan yang kamu tulis”. Orang – oarng takkan tahu apa yang sebenarnya ada dalam pikiranmu ketika kamu belum mencoba menulis. Setiap kertas kosong di sekelilingmu dalah kesempatan emas untuk melepaskan gagasan brilianmu terbang bebas dari sangkarnya. Gagasanmu bisa mati jika kamu terus membelenggunya dalm sangkar otakmu yang sempit.
Bobby DePerter, penulis buku best seller Quantum Learning dan Quantum Bisnis menempatkan kemampuan menulis sebagai indicator utama keberhasilan seseorang. Apapun jenis tulisanmu baik prosa maupun essay memiliki satu kunci kesuksesan yang sama. Apakah itu? Jawabnya tak lain dan tak bukan adalah “membaca “.Bukankah wahyu pertama dari Allah adalah perintah untuk membaca? Perlu dipahami pula bahwa maksud membaca di sini bukan hanya sekedar membaca, tapi juga memahami apa yang dibaca serta bisa mengaplikasikan (mengamalkan) dalam kehidupan sehari-hari. Lalu apakah dengan menulis kita sudah bisa disebut  mengamalkan ajaran Tuhan? Tentunya telah kita ketahui pula firman Allah ; “ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”. Dalam amar ma’ruf nahi munkar ada berbagai alternatif yang bisa digunakan. Dalam kancah makro menulis adalah salah satu alternative yang dinilai cukup efisien. Karena menulis di sini dimaksudkan untuk memaparkan pemikiran yang dapat dicerna oleh khalayak ramai. Sehingga membantu mereka untuk memiliki alur pemikiran yang sesuai dengan ajaran agama. So, Ayo nuliss!!

   







   








Wanita



Arti Sentuhan Wanita bagi Dunia

Wanita, wanita, dan wanita apa yang ada dalam benakmu ketika mendengar kata wanita? Sosok yang lemah lembut, sabar, perhatian, halus tutur katanya, baik budi pekertinya,dsb. Dengan segala karakter khasnya tersebut ternyata wanita punya peran yang besar dalam kehidupan. Ketika dicermati pada bidang-bidang tertentu wanita terbukti lebih menonjolkan kinerjanya dibandingkan pria. Tulisan ini akan memaparkan sebagian peran wanita yang mungkin luput dari perhatian kita.
Pertama mari coba kita lihat dalam hal mendidik anak. Wanita dengan kelemah lembutan dan kesabarannya lebih mudah mengambil hati anak. Anak- anak mempunyai kecenderungan emosional yang lebih pada masa-masa pertumbuhan. Diperlukan pendekatan intensif pada anak agar ia lebih mudah belajar memahami sesuatu. Ini bukan tugas yang mudah karena umumnya anak belum mengerti pentingnya belajar. Jadi hal pertama yang dilakukan untuk membuat mereka belajar dengan baik adalah mengambil hati mereka. Dan faktanya wanita dengan karakternya lebih sesuai dalam bidang ini. Itulah sebabnya pekerjaan guru TK lebih didominasi oleh wanita.
Kemudian kita beralih pada pekerjaan perawat. Tugas seorang perawat adalah ketika ia berhadapan langsung dengan orang sakit. Perawat harus mengobati pasien dengan kesabaran, merawat pasiaen dengan kelembutan dan keramah tamahan dan kesabarannya serta memberi motivasi pada pasien agar kesehatannya cepat pulih. Tanpa bisa disangkal lagi wanita lebih unggul dalam pekerjaan ini dibandingkan pria.
Bidang pekerjaan yang kita amati selanjutnya yaitu bidan. Bidan adalah seseorang yang membantu proses kelahiran sebuah kehidupan baru di dunia ini. Hal tersebut berhubungan langsung dengan organ vital wanita. Wanita tentunya lebih mengerti akan hal ini. Semua Ibu pasti ingin buah hatinya lahir melalui tangan-tangan terampil yang mengerti keadaan dirinya dan buah hatinya. Tentunya ia akan sedikit enggan jika orang yang membantu persalinannya adalah laki-laki selain suaminya yang juga tidak punya ikatan darah apapun dengan dirinya. Tak ayal lagi mayoritas pekerjaan ini akhirnya dikuasai oleh wanita.
Kita lanjutkan pengamatan kita pada pekerjaan menjahit. Bisa kita lihat pekerjaan ini membutuhkan kesabaran, ketelitian serta ketelatenan ekstra. Mulai dari mengukur, menggunting, membuat pola. Proses ini membutuhkan kecernmatanJika dari proses awal terdapat sedikit kelalaian tentu hasilnya akan kurang sempurna.Karena itu akan sangat mempengaruhi proses menjahit selanjutnya. Hal ini disebabkan proses menjahit adalah proses yang saling berkaitan satu sama lain. Proses berikutnya adalah menyatukan potongan-potongan kain dalam pola-pola tertentu menjadi satu kesatuan yang dapat dipakai oleh raga seseorang. Menjahit memang membutuhkan proses yang lama namun rahasia keberhasilan dalam menghasilkan kualitas jahitan yang baik tidak lain adalah kesabaran dan keuletan yang tinggi. Oleh karena itu wanita menduduki urutan tertinggi dalam pekerjaan ini.
Tak luput dari perhatian kita pula suatau pekerjaan yang memiliki peranan cukup besar adalah mengurus rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga bukanlah pekerjaan yang mudah, ia tak hanya mengurus kebutuhan rumah tangga secara fisik tapi juga psikis. Keadaan dalam rumah tangga akan berdampak besar bagi anggota keluarga dalam kehidupan bermasayarakat. Ketika kondisi rumah tangga menimbulkan ketentraman maka anggota keluarga yang bernaung di dalamnya akan menjalani aktivitas dengan tenang pula. Sebaliknya ketika rasa tentram dan damai tidak bisa ditemukan dalam lingkungan rumah tangga, hal itu akan sangat mengganggu aktivitasnya. Ia akan menjadi kehilangan jati diri dan tak jarang menmbulkan tindak kriminalitas. Berbeda dengan pekerjaan lainnya, pekerjaan mengurus  rumah tangga ini tak mengenal kata libur ataupun cuti. Sehingga mau tak mau seseorang  yang mengemban pelerjaan ini harus siap merasakan lelah tanpa banyak mengeluh. Dan kehidupan rumah tangga yang harmonis takkan diperoleh tanpa adanya perhatian, kelemah lembutan, dan kesabaran di dalamnya. Siapa lagi yang bisa melakukannya lebih baik dari wanita? Karena itu hargailah wanita dimanapun kalian berada. Disadari atau tidak wanita sangat berperan besar dalam keseimbangan kehidupan di dunia ini. Apa jadinya dunia ini tanpa sentuhan wanita???

About You



Kamu
Dan sayap – sayap kupu – kupu mulai rapuh
Bilakah ia terbang melambung
Ataukah ia kan terjatuh
Ini bukanlah sebuah dongeng
Bukan pula sekedar daun yang gugur di atas tumpukan jerami
Tak sama dengan rengekan anak cengeng
Tapi murni dari rintihan hati
Kau dan duniamu
Kau dan pikiranmu
Kau dan hatimu
Kamu, kamu dan kamu
Tanpa ada warna pelangi
Suara gemiricik air
Hangat mentari pagi
Apalagi sekedar isak tangisku dalam perih
Semua terbungkus rapi dalam egomu
Dipagari paradigmamu
Terlapisi idealismu
Hanya ada kamu
Dan semua di sekitarmu menghilang dalam kabut putih
Tanpa pernah mengerti
Tanpa pernah peduli
Karena bagimu
Hanya ada kamu                                                                            

 Tebuireng, 23-10-2012
Nadine Husein

Tak Kurang dan Tak Lebih



Cukup
Jangan manjakan aku
Jangan marahi aku
          Cukup peringatkan aku dengan sabar
          Cukup ajaklah aku dengan perhatian
Karna aku tak suka kekerasan
Karna aku tak terbiasa dengan kekasaran
Karna aku tak nyaman dengan makian
Karna aku tak bisa sadar dengan sindiran
          Cukup apa adanya tentang diriku
          Tentang Hatiku
          Tentang jiwaku
Karna aku hanyalah seorang yang sederhana
Karna yang terbesit adalah pikiran sederhana
Karna yang tersirat perasaan sederhana
          Maka cukuplah sederhana kau membaikkan diriku.
          

                                                             Tebuireng, 19 Mei 2012
                                                                      Nadine Husein

Dalam Hening



Tapi

Tak ada  hati
Hanya aku sendiri
Di sudut yang sepi

Mamatri diri
Mematut cermin
Mencari arti

 Tapi...
Yang aku temukan pada akhir..

Hanya ada kata  "Tapi"
Menjerat esensi
Membuka tirai jati diri
Mengklaim eksistensi

Namun  "tapi" tak kunjung pergi
Ia memagari
Menjadi kekalutan yang solid
Meretaskan diri menjadi buih

Dan ia tetaplah  "tapi"
Terus saja melayang dalam kepala ini
Pusing?
Pening?
Itu bukanlah garis tepi
Ia takkan berhenti 
hingga kesadaran tak ingin kembali


By
Nadine Husein
28042014