Mari Cekikikan Bersama
Sudah sebelas
hariku bergulir di Jogja. Di sini aku berkumpul dengan orang – orang serumpun. Tahu
kan maksud serumpun? Jadi aku berkumpul kembali dengan etnik asalku yakni Jawa
Tengah. Terlebih lagi di tempat aku tinggal ini sebagian besar dihuni orang dari
Jawa Tengah daerah utara seperti Semarang, Demak, Jepara, Blora dan tak
ketinggalan tanah kelahiranku Rembang.
Lucunya
dengan kembalinya aku pada komunitas Jawa Tengah ini ternyata mereka menemukan
banyak logat dan bahasa jawa yang berbeda. Hehe, nampaknya hidup delapan tahun
di Jawa Timur membawa pengaruh linguistik yang tidak aku sadari. Pertama dari
kebiasaanku memanggil laki – laki muda baik kenal maupun tak dikenal dengan
sebutan “cak”, di sini tentu saja panggilan tersebut sangatlah tidak
lazim. Lumrahnya memanggil dengan sebutan “mas”, sedang untuk dalam
lingkungan Pesantren Jawa Tengah lebih sering menggunakan “Kang”.
Ada lagi
yang membuatku tampak lucu di depan teman – teman baruku ini. Istilah “mari”
dalam bahasa Jawa Timur bisa memiliki tiga arti yaitu sembuh, ajakan,
selesai. Jadi dalam proses antri mengantri khas Pesantren aku terbiasa
menggunakan kata “mari” seperti ini contohnya : “mari peyan sopo mbak?”
( Setelah kamu siapa mbak? ). Nah, yang aku ajak bicara selalu loading
(istilah anak muda ketika sesuatu membutuhkan waktu agak lama) dahulu dan balik
bertanya, “mari ?” dengan dahi berkerut. Kontan saja dia langsung
tertawa cekikan ketika aku menjelaskan maknanya.
Selain
itu juga penggunakan kata “arek – arek”
untuk penyebutan orang – orang muda sebagai sudut pandang orang ketiga.
Kosa kata yang selalu mengundang senyum jika aku pergunakan di sini karena
lazimnya memakai kata “bocah – bocah”. Aku jadi teringat saat pertama
kali aku hidup di Jawa Timur. Kala itu aku sering merasa aneh dan lucu terhadap
bahasa dan budaya mereka. Namun ternyata lambat laun tanpa aku sadari aku turut
berbaur dan menjadi produk cetakan Jawa Timur.
Kini
dengan logat dan kekhasanku yang mengundang senyum aku justru lebih mudah
bergaul dengan teman – teman baruku. Karena keakraban yang pertama tercipta
tanpa disadari lewat senyum dan tertawa cekikikan bersama, Hihihi. Cerita dan
pengalaman yang diceritakan pun akan semakin bervariasi. Selamat Berteman ^_^.
Yogyakarta, 28 Agustus 2014
Nadine_Husein
0 komentar:
Posting Komentar